Warga Tanya Soal Gas, Batubara Hingga Bansos Saat Reses Anggota DPR RI Syarif Fasha

oleh -4 Dilihat

JAMBI – Anggota Komisi XII DPR RI Dr H Syarif Fasha, ME menggelar reses di gedung serbaguna Donorejo, Pasir Putih, Kota Jambi, Sabtu (26/7/2025).

Hadir anggota DPRD Provinsi Jambi Maya Siregar, Muhlis dan Pangeran Simanjuntak anggota DPRD Kota Jambi dari Fraksi Partai NasDem. Camat, Lurah, Ketua RT, LPM, BKTM, tomas, Bhabinkamtibas, Babinsa Kecamatan Jambi Timur dan Paalmerah.

Camat Jambi Timur A Syukri Ahkam dalam sambutannya berterima kasih anggota DPR RI Dr H Syarif Fasha reses di Kota Jambi.

Ia berharap reses anggota DPR RI ini bisa membawa manfaat dan keberkahan bagi masyarakat.

“Semoga aspirasi yang disampaikan bisa berdampak bagi maayarakat,” katanya.

Kunjungan ke Kumpeh Muaro Jambi, Anggota DPR Syarif Fasha Banyak Dapat Keluhan Soal Gas 3 Kg dan Listrik

Sementara Syarif Fasha mengatakan, tujuan reses menyerap aspirasi dan mendengarkan keluhan dari masyarakat Kecamatan Jambi dan Paalmerah, dan Kota Jambi khususnya.

“Saya berterima kasih dan suatu penghormatan bagi saya atas kehadiran semuanya,” kata anggota Komisi XII tersebut.

Fasha bilang, reses kali ini fokus di Kota Jambi. “Kenapa saya mengumpulkan RT, karena RT merupakan perwakilan masyarakat, pihak yang mengayomi. Jadi yang bisa menyampaikan aspirasinya,” ujarnya.

Fasha pesan, ketua RT dukunglah program Wali Kota Jambi yang akan menjadikan Kota Jambi Bahagia.

Membuka diskusi tersebut, Fasha menjelaskan terkait mitra kerja Komisi XII DPR RI yang utamanya adalah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal, serta Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas).

Selain itu, ada juga Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Dewan Energi Nasional (DEN), Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN), dan Badan Informasi Geospasial (BIG) sebagai mitra kerja Komisi XII.

Komisi XII DPR RI bertanggung jawab dalam bidang energi dan sumber daya mineral, serta memiliki fungsi pengawasan dan legislasi terkait.

Beberapa Ketua RT yang menyampaikan aspirasi umumnya terkait gas 3 kg dan jaringan gas. Seperti yang disampaikan Khoiron RT 7 Bakung Jaya.

Ia menyampaikan aspirasi soal gas bumi sampai hari ini belum ada kejelasan. Serta kurangnya pangkalan gas. Di mana, wilayahnya 3 RT ada 500 KK tidak ada pangkalan gas.

Ade Lubis Ketua RT 35 Payo Selincah, juga menanyakan soal gas rumah tangga kapan direalisasikan, apakah 2026 atau kapan. Serta menyampaikan keluhan sooal truk batubara masih berjalan hingga terjadi pemalakan sopir batubara.

Fasha mengatakan, soal city gas belum ada realisasi, menurutnya program APBN tidak ada lagi. Untuk tahun 2025 ini ada 100.000 sambungan tapi untuk daerah penghasil gas, seperti Tanjung Jabung Barat dan Tanjung Jabung Timur.

Tapi Kota Jambi dapat 0,8 MM, namun harus dikelola pihak swasta. “Namun, Pemkot Jambi belum ada meminta tolong pada anggota DPR Komisi XII dari Jambi,” katanya.

Dikatakannya, soal gas 3 kilo, kata Fasha, adalah gas subsidi dan yang berhak mendapatkannya adalah keluarga tidak mampu.

Soal penambahan pangkalan, itu boleh diusulkan, nanti ke lurah, camat dan dinas setelah didata warga yang berhak menerimanya.

“Jadi, bukan semua warga berhak menerima gas 3 kilogram, ada kriterianya. Nanti, untuk satu keluarga dapat 4 tabung per bulan, UMKM dapat 8 tabung,” katanya.

“Namun, jika ada terjadi penumpukan pelanggan/antrian bisa hubungi saya dan akan saya koordinasikan dengan pihak Pertamina,” sambungnya.

Untuk di Kota Jambi, sudah ada aturannya yang berhak menerima dengan dibuktikan ada kartu pelanggan yang berhak mendapatkan gas 3 kg.

Soal angkutan batubara tetap berjalan sampai jalan hauling itu selesai dikerjakan. “Warga berhak melarang dan suruh putar balik, karena truk batubara tidak boleh masuk wilayah dalam kota,” ujarnya.

Fasha juga menceritakan, soal jargas, dulu waktu dirinya Wali Kota Jambi, 2014 minta pertamina bongkar pipa yang lewat Kota Jambi, karwna Kota Jambi tidak mendapatkan jargas. “Akhirnya dapat 14 ribu sambungan gas alam untuk Kota Jambi,” ujarnya.

“Sementara, Jambi dapat 100 ribu sambungan. Bupati Tanjab Barat sudah kirim surat ke kami untuk bantuan sambungan. Kementerian ESDM sudah menyetujui, mungkin 2026 masuk 10 ribu sambungan,” sambungnya.

Fasha juga membawa kabar gembira. Menurutnya, lewat kementerian terkait ia berhasil mendapatkan bantuan angkutan sampah, yaitu 18 gerobak motor.

“Nanti akan saya serahkan ke Pemkot Jambi. Warga bisa usulkan ke Bagian Ekonomi. Ada juga Bantuan biopori diserahkan ke pemkot,” ujarnya

No More Posts Available.

No more pages to load.