Kreativitas dan Edukasi dalam Menggali Sejarah Candi Solok Sipin di Festival Keris Siginjai Kenduri Swarnabhumi

oleh -39 Dilihat

JAMBI- Festival Keris Siginjai yang masuk dalam rangkaian Kenduri Swarnabhumi 2024 menggelar kegiatan yang berfokus pada peningkatan kreativitas dan edukasi budaya.


Adapun kegiatan yang dilaksanakan pada festival budaya ini diantaranya lomba desain motif batik Solok Sipin dan wisata edukasi ke Candi Solok Sipin.

Festival Keris Siginjai berlangsung dari 1 hingga 3 Agustus 2024 di Graha Sinjai, Kantor Wali Kota Jambi.
Lomba desain motif Batik Solok Sipin sendiri telah dimulai sejak Sabtu, 27 Juli 2024,
dimana hasil karya motif batik akan ditampilkan pada pameran batik saat festival berlangsung.

Lomba yang diikuti oleh berbagai kalangan pelajar ini tidak hanya
bertujuan untuk menumbuhkan kreativitas di kalangan pelajar, tetapi juga untuk memperkenalkan dan melestarikan warisan budaya lokal, khususnya Candi Solok Sipin.


Kurator Lokal Jambi, Didin Siroz, mengatakan Festival Keris Siginjai melibatkan banyak generasi muda dan terkait dengan pewarisan nilai-nilai budaya dan sejarah.


“Festival Keris Siginjai dalam Kenduri Swarnabhumi diharapkan memberi energi positif bagi masyarakat karena melibatkan banyak generasi muda dan terkait dengan pewarisan nilai-nilai budaya dan sejarah,” ujar Didin, saat diwawancarai pada Jumat, 2 Agustus 2024.


Lomba desain motif Batik Solok Sipin berlangsung di Lantai 4 Graha Siginjai dan diikuti oleh 58 pelajar dari tingkat SMP dan SMA. Para peserta berkompetisi dengan semangat menampilkan desain batik yang terinspirasi oleh keindahan dan sejarah Candi Solok Sipin.


“Melalui berbagai kegiatan yang memicu kreativitas, diharapkan masyarakat semakin menghargai dan menjaga warisan budaya Jambi,” pungkas Didin.


Sementara itu, Direktur Festival Keris Siginjai, Hendry Nursal, mengatakan Candi Solok Sipin dijadikan tema desain batik pada festival ini dengan harapan dapat menanamkan pemahaman tentang batik sebagai identitas masyarakat Jambi dan tentang Candi Solok Sipin sebagai bagian dari warisan budaya lokal.
Ia juga berharap bahwa festival ini mampu mendorong minat pelajar dalam mengenal sejarah dan budaya lokal sejak dini. “Sehingga nilai-nilai budaya dapat terus diwariskan ke generasi berikutnya,” tambah Hendry.


Untuk menjaga integritas dan kualitas lomba, tim kerja festival menunjuk juri yang berbeda untuk setiap tingkatan. Di tingkat SMP, ada Kartunis Internasional, Edi Dharma.
Pegiat Ukir, Ahmad Zulkifli; Pegiat Batik asal Jambi, Datuk Zainul Bahri. Sementara di tingkat SMA, juri terdiri dari Pegiat Seni Rupa, Muzakir; Senior Seni Rupa Jambi, Suherman; Pengamat dan Peneliti Budaya, Mg Alloy.


Lomba dimulai dengan pengarahan dari dewan juri dan berlangsung selama 120 menit

  • 30 menit untuk memastikan semua peserta memiliki cukup waktu untuk
    menyelesaikan karya mereka.
    Hasil lomba dipamerkan pada kegiatan Festival Keris Siginjai yang berlangsung dari 1
    hingga 3 Agustus 2024 di Halaman Graha Siginjai. Pemenang lomba akan diumumkan
    pada malam puncak festival, tanggal 3 Agustus 2024.
    Selain lomba desain batik, festival ini juga mengadakan wisata edukatif untuk siswasiswa ke Candi Solok Sipin. Wisata ini bertujuan untuk mengenalkan sejarah dan nilainilai budaya kepada siswa sejak dini.
    “Saya pribadi berharap bahwa lomba dan wisata sejarah Candi Solok Sipin akan
    mendorong minat pelajar untuk lebih mengenal sejarah dan budaya lokal,” tambah
    Hendry.
    Hendry menguraikan, para siswa diajak berkeliling candi, mendengarkan cerita sejarah
    dari para pemandu, dan berpartisipasi dalam kegiatan edukatif yang dirancang untuk
    mengembangkan rasa cinta terhadap warisan budaya.
    “Mereka juga akan diajarkan tentang teknik dasar konservasi dan pentingnya menjaga
    kebersihan situs bersejarah,” pungkas Hendry.
    Salah satu peserta lomba dari SMA Al Falah Jambi, Nayla Zahra Novalina,
    menyampaikan antusiasmenya terhadap keikutsertaannya dalam mengikuti lomba
    desain batik Candi Solok Sipin.
    “Saya sangat senang bisa ikut serta dalam lomba ini. Selain belajar tentang batik, saya
    juga jadi lebih mengenal Candi Solok Sipin,” terang Nayla.
    Ia juga berharap atas terselenggaranya acara ini bisa menjadi dorongan semangat
    dalam melestarikan kebudayaan lokal khususnya untuk generasi muda.
    Rangkaian Acara Festival Keris Siginjai Festival Keris Siginjai menyuguhkan berbagai acara menarik lainnya, termasuk
    pergelaran “Keris Siginjai”, fashion show batik rancangan desainer muda Jambi, Festival
    Tugu Keris Siginjai, pameran karya batik, bazar UMKM, dan pergelaran kolosal “Telusur
    Jejak Leluhur”. Dengan acara-acara ini, festival berusaha menghidupkan kembali
    semangat budaya lokal dan mempromosikan kekayaan warisan budaya Jambi kepada
    masyarakat luas.
    Festival Keris Siginjai yang merupakan satu dari 12 festival budaya Kenduri
    Swarnabhumi 2024 diharapkan menjadi katalis bagi upaya pelestarian budaya dan
    lingkungan di sepanjang DAS Batanghari, membangkitkan kesadaran akan pentingnya
    menjaga warisan nenek moyang untuk generasi mendatang. Kenduri Swarnabhumi
    sendiri akan digelar di daerah aliran sungai (DAS) Batanghari, yakni di 10
    Kabupaten/Kota se-Provinsi Jambi dan satu Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat.
    Pagelaran festival budaya yang akan diselenggarakan oleh masyarakat setempat,
    menjadi momentum memperkuat semangat kemandirian dalam mengangkat kearifan
    lokalnya. Setiap festival yang digelar akan berkoordinasi dengan Direktur Festival dan
    Kurator Lokal serta didukung Kemendikbudristek melalui Direktorat Perfilman Musik
    dan Media, Direktorat Jenderal Kebudayaan.[*]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.